• Jelajahi

    Copyright © Bedadung
    media news network

    Iklan

    Iklan Beranda

    Ringankan Beban Korban Erupsi Semeru, UNEJ Gelar KKN Kolaboratif

    , Januari 05, 2022 WIB
    Rektor Universitas Jember secara simbolis memakaikan seragam KKN kepada mahasiswa.

    Jember -- Universitas Jember mengelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif untuk  membantu warga Lumajang yang menjadi korban Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru. 


    KKN periode I tahun akademik 2021/2022 ini berbeda dengan program KKN tahun sebelumnya. Kali ini, program KKN fokus membantu korban erupsi gunung semeru.


    376 mahasiswa dari berbagai fakultas serta 15 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dilepas oleh Rektor Universitas Jember dalam sebuah upacara sederhana di Gedung Auditorium pada Rabu Pagi (5/1/2022). 


    Kegiatan akan berlangsung hingga tanggal 16 Februari 2022 nanti, mahasiswa Universitas Jember akan bergabung dengan koleganya dari PTN lain di Jawa Timur dalam rangka bahu membahu membantu warga Lumajang, khususnya di Kecamatan Candipuro.


    Dalam arahannya, Rektor Universitas Jember meminta mahasiswa peserta KKN Kolaboratif Peduli Semeru benar-benar memanfaatkan kesempatan membantu korban APG gunung Semeru, dengan berbagai tema yang sudah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Pasalnya kesempatan KKN kali ini adalah KKN yang spesial, dalam artian mahasiswa akan fokus membantu warga di lima belas dusun dan desa di Kecamatan Candipuro. “Saya berharap mahasiswa dapat mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk membantu warga, manfaatkan kesempatan ini untuk menumbuhkan kepekaan sosial dengan terjun langsung membantu mereka yang tengah ditimpa bencana alam,” pesan Iwan Taruna.



    Iwan Taruna juga meminta mahasiswanya dapat berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di lokasi bencana, seperti pemerintah setempat, relawan, TNI serta Polri. Apalagi dalam kegiatan KKN Kolaboratif Peduli Semeru kali ini Universitas Jember menjadi koordinator kegiatan KKN yang melibatkan Universitas Airlangga, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, Insitut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Negeri Surabaya. “Kita mendapatkan tugas menjadi koordinator KKN karena LP2M Universitas Jember dipandang berpengalaman menjalankan KKN tematis. Kedua, posisi kita paling dekat dengan lokasi bencana karena kita memiliki kampus di Lumajang. Oleh karena itu saya meminta mahasiswa dapat bersinergi dengan kolega dari perguruan tinggi lain,” imbuh rektor. 



    Sementara itu Koordinator Pusat KKN LP2M Universitas Jember, Ali Badrudin menjelaskan, makna kolaboratif yang diusung berarti KKN dilaksanakan secara bersama oleh PTN di Jawa Timur berdasarkan kondisi lapangan dan kebutuhan warga. Oleh karena itu bentuk, durasi, dan tema KKN diserahkan kepada masing-masing PTN yang terlibat. “Ada PTN yang menjalankan KKN dengan menjalankan tugas kerelawanan dan kemanusiaan. Namun untuk Universitas Jember kami memilih menjalankan KKN tematis dengan menjalankan beberapa tema seperti tema pendampingan wirausaha, penataan lingkungan, pemulihan trauma, serta perbaikan fasilitas umum,” jelas Ali Badrudin. 


    Sebelumnya dalam laporannya, Ketua LP2M, Prof. Yuli Witono menyebutkan ada 15 dusun dan desa di Kecamatan Candipuro yang akan menjadi lokasi KKN Kolaboratif Peduli Semeru. Nantinya di setiap lokasi penerjunan KKN akan ada 25 mahasiswa yang bertugas. “Kami sengaja menjadikan Kecamatan Candipuro sebagai lokasi penerjunan KKN mengingat Kecamatan Candipuro menjadi salah satu lokasi paling terdampak APG gunung Semeru dan menampung banyak pengungsi. Lokasinya diantaranya di Dusun Krajan Desa Sumbermujur, Dusun Ketajam Desa Penanggal, Desa Klopo Sawit dan lokasi lainnya,” kata Prof. Yuli Witono. (ton)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Wisata

    +