“Menangkap keinginan masyarakat, disinkronkan dengan kemampuan daerah dan tujuan RPJMD,” terang Bupati Jember, dr. Faida, MMR., usai memberikan pengarahan dalam forum itu.
Sinkronisasi tidak hanya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Darsah (RPJMD) Kabupaten Jember. Keinginan masyarakat perlu tersambung dengan RPJM Provinsi Jatim dan RPJM nasional.
“Karena ini suatu sinergitas yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya,” ungkap bupati yang didampingi Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, kepada wartawan.
Upaya sinkronisasi itu tersusun dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Jember tahun 2021.
Oleh karen itu, untuk persiapan program tahun 2021, OPD diajak untuk memahami keinginan masyarakat. Salah satunya keinginan masyarakat di infrastruktur.
“Ini menjadi tugas para OPD untuk memilah-milah mana yang menjadi prioritas, karena setiap kegiatan itu harus meningkatkan indeks-indeks yang akan dicapai,” ungkap bupati.
Bupati juga menyampaikan banyak masyarakat yang mengeluh banyak jalan sudah diukur tetapi belum dibangun.
“Mengapa? Karena masyarakat ini belum tahu, bahwa seluruh jalan di Jember memang diukur untuk memperbaiki dan memasukkan ke peta jalan di kabupaten untuk di-SK-kan ulang,” terangnya.
Banyak juga keinginan masyarakat agar jalan-jalan di pelosok dibangun. Tetapi, pemerintah tidak bisa membangunnya, karena jalan tersebut tidak termasuk dalam peta jalan kabupaten.
“Maka, dengan adanya pengukuran jalan, nantinya dapat dianggarkan dan dapat dibangun,” tandasnya.
Kesinambungan OPD dan Pencapaian Indeks Program
Bupati juga menegaskan bahwa setiap OPD berkesinambungan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Misalnya masalah perikanan. Ini tidak hanya dicapai oleh Dinas Perikanan saja. Sebab, nelayan perlu KTP, KK. Di nelayan juga ada perizinan, permodalan, istri nelayan juga hamil, anak nelayan harus sekolah, lingkungan nelayan juga butuh rumah sehat. Ini menunjukkan bahwa setiap OPD saling berkesinambungan,” jlentrehnya.
Terkait pencapaian indeks program pembangunan, bupati menyatakan terjadinya kegagalan pencapaian indeks itu adalah kegagalan bersama. Dus, keberhasilan pencapaiannya merupakan keberhasilan bersama pula.
Dalam pengarahannya di forum itu, bupati mengungkapkan indeks pencapaian kabupaten yang bagus. Diangtaranya angka kemiskinan turun, angka ekonomi meningkat, angka pengangguran turun signifikan, pencapaian produksi pertanian padi dan jagung meningkat, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, juga tegaskan pentingnya sinergisitas Pemerintah Kabupaten Jember bersama OPD-nya dengan masyarakat.
Wabup mengimbau agar seluruh OPD untuk terus menyinkronkan botom up planning dan top up planning. “Dengan tetap menjunjung tinggi dan memperhatikan keinginan masyarakat, agar yang kita lakukan nanti bisa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutupnya. (ton/hms)