
Dawam juga memberitahukan bahwa pada 23 November 2019 nanti akan ada pemilihan kepala desa. Ia berpesan agar masyarakat tetap menjaga perdamaian meski beda pilihan. “Jangan sampai karena beda pilihan nanti antar saudara atau tetangga saling tidak menyapa, jangan,” katanya. Ia pun membebaskan pada masyarakat untuk memilih sesuai pilihannya.

Sebelum sambutan tokoh masyarakat, pembawa acara, Suntawan, sempat menyampaikan filosofi makanan nasi tumpeng yang jadi salah satu santapan dalam selamatan. “Tumpeng itu tengahnya dibuat seperti gunung maksudnya harapan atau cita-cita yang tinggi,” katanya.
Sedangkan isian tumpeng yakni urap-urap dari campuran sayuran dan parutan kelapa dimaksudkan karakter masyarakat yang bermacam-macam namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Setelah sambutan dan pembacaan doa, masyarakat makan bersama nasi tumpeng yang sudah disediakan untuk masing-masing Rukun Tetangga (RT).
Kepala Dusun Ngering Faishol Rusdi mengatakan selamatan dusun ini digelar tiap bulan Shofar dalam kalender tahun Hijriyah. “Tujuannya untuk memohon keselamatan bagi Dusun Ngering dan semua warga,” katanya.
